PART I
Bismillah..
Dalam lelahnya perjalan berbalut peluh di
setiap langkah.
Kusempatkan selalu menggoreskan kisahku dalam
serangkai kata tak bernyawa.
Namaku Dian Reviyanti, sebuah nama sederhana
pemberian orang tuaku. Entahlah artinya apa, aku tak tahu karna setiap
kutanyakan pada orang tua ku selalu tak ada jawaban yang memuaskanku. Walau
sederhana nama panggilanku sangatlah banyak. Family biasa memanggilku Dian, di
sekolah nama panggilanku Revi,Rhepy, mbak Dii, dek iant dan yang lainnya, aku
tak begitu ingat nama panggilan yang diciptakan teman-temanku yang lainnya.
Tapi aku lebih biasa jika di panggil Dian atau Rhepy.
Aku lahir pada hari jum’at tanggal 18 Maret
1994 dari rahim seorang ibu yang sangat aku cintai. Kini aku adalah seorang
gadis 17 tahun, anak ke-2 dari 4 bersaudara.
Aku sangat mencintai keluargaku. Mereka adalah
motivasi di kala ku layu. Kedua orang tua yang sangat menyayangi dan mendidikku
dalam kehangatan, kakak perempuan yang sangat baik kepadaku, dan adik-adik yang
lucu pelipur di saat ku terjatuh. Sejak kecil aku hidup dalam kesederhanaan,
tapi itu yang membuatku kini semakin mengerti dan lebih tegar dalam menghadapi
setiap masalah.
Aku bahagia dan sangat bersyukur karna Allah
menganugerahkan semua ini dalam kehidupanku.
Aku…..
Aku adalah gadis sederhana. Wajahku biasa saja,
aku tak begitu tinggi dan mungkin tubuhku tak ideal seperti kata orang-orang,
tapi aku sangat bahagia, karna dengan diriku yang sekarang ini aku berharap
suatu saat nanti ada seorang yang
mencintaiku apa adanya karna Allah.
Teringat masa kecilku…..
Saat aku masih duduk di Taman Kanak-Kanak dulu,
aku tak menyangka bisa seperti sekarang ini. Dulu aku adalah anak kecil yang
egois, nakal dan sedikit cengeng. Waktu TK aku lumayan tomboy karna memang aku
lebih sering bermain dengan teman laki-lakiku, bahkan aku tak ingat wajah-wajah
teman-temanku yang perempuan. Aku lebih nyaman bersahabat dengan anak laki-laki
karna menurutku mereka lebih tulus dan tidak membosankan. Tapi itu dulu hingga
aku masuk SD, karna aku berpisah dengan sahabat-sahabat TK-ku.
Di SD semua berubah, kehidupan di kelas yang
berbeda dengan keadaanku dulu. Aku mencoba beradaptasi, namun aku seperti
kehilangan diriku yang dulu. Aku menjadi anak yang pendiam dan penakut. Di awal
SD, semua terasa sangat asing bagiku, bahkan aku lebih senang bermain dengan
kakak kelas yang telah ku kenal daripada teman sekelasku sendiri. Hingga
sekarang aku sadar bahwa aku telah kehilangan masa-masa indah bersama
teman-teman SD-ku.
Sejak kelas 4 aku sudah di karantina untuk
mengikuti perlombaan. Aku sering tersisihkan dan terkurung di suatu tempat yang
kadang membuatku bosan. Aku selalu membawa buku dan menghafal materi-materi itu
sementara teman-temanku bermain dan bercanda ria. Tapi aku sekarang merasakan
buah manisnya. Apa yang kulakukan dulu itu tak sia-sia.
Alhamdulillaah yaa Rabbi…
Kelas 6 SD di saat aku mulai akrab dan nyaman
dengan teman-temanku, di saat itu ku sadar bahwa sebentar lagi aku akan
berpisah dengan mereka. Sesuatu yang membuatku merasa sangat kehilangan. Namun
hidup harus berlanjut.
Aku masuk
SMP dan berpisah dengan sebagian teman-teman SD-ku.
Di SMP ternyata tak seburuk yang ku bayangkan.
Kisah yang terukir jauh lebih indah dan banyak warna.
To be continue………………….
0 komentar:
Posting Komentar
Syukron^^