Sahabatku
sayang….
Di
sela pekatnya malam dan semilir angin yang mengusap perasaanku, aku tulis ini
dengan setulus hatiku,
Sahabat…
Aku
ingin mengatakan bahwa hati ini tulus mencintaimu karna Allah,
Ketahuilah
itu.
Mungkin
hanya kalimat sederhana bagimu, tapi tidak bagiku.
karana…dengan
kalimat itu ku menyadari bahwa kau begitu berarti dalam hidupku.
Ingatkah
kau, bahwa Allah akan menaungi hamba-hambaNya yang saling mencintai karna-Nya
di saat hari dimana tiada lagi
pertolongan selain dari Yang Maha Penyayang?
Begitu
indah….
Persahabatan
yang terjalin diantara kita ini.
Kau
sahabatku…
Lelah
dan peluh yang menetes dalam perjalanan kisah kita teriring sendunya canda
penuh warna mengukir beribu kenangan syahdu yang tak terbatas dan terkalahkan
waktu.
Di
setiap perjuangan dalam menulis nyata mimpi yang kita genggam terlukis indah
senyuman penghias harapan.
Ku
tau tak hanya senyuman…terkadang tergores lara kala canda tlah keterlaluan, pun
air mata yang menetes menambah sejuknya hari-hari yang kita lewati bersama.
Disini….
Ku
menatap jauh ke depan..
Menembus
langit-langit waktu yang senantiasa menanti kita di ujung kedewasaan.
Aku
tak memungkiri bahwa kita takkan slalu bersama menapaki indahnya waktu seperti
hari lalu.
Sahabatku, mungkin raga kita kelak akan terpisahkan
oleh jarak dan waktu,
mungkin
jua tubuh kita menua serta ingatan kita pun kan terkikis derasnya kesibukan
yang menari-nari di sekitar kita.
Aku
sadar ada saatnya kita berjumpa dan ada saatnya kita berpisah…
Namun
sahabatku, percayalah bahwa ketika itu terjadi, jiwa dan do’a akan senantiasa
ada di antara kita. Karna sekali lagi….aku mencintaimu karna Allah….